KKN Abmas ITS Kembangkan Modul Sociopreneur Pengusaha di Malang

    KKN Abmas ITS Kembangkan Modul Sociopreneur Pengusaha di Malang

    SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus gencarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) sebagai wadah untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Kali ini, ITS bekerja sama dengan para pengusaha dari Malang untuk membuat modul panduan kewirausahaan bagi para mahasiswa.

    Ketua Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng menuturkan, KKN Abmas ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan sociopreneur para mahasiswa melalui mentoring bersama para pengusaha. Adapun para pengusaha yang menjadi mitra dalam KKN ini antara lain pengusaha budidaya cacing, pengusaha beras organik, pengusaha konveksi dan apparel, serta pengusaha ternak.

    Dilakukan diskusi dengan para pengusaha di Malang, yang diawali oleh pengusaha budidaya cacing Abdul Aziz Adam Maulida ST. Lelaki yang akrab disapa Adam ini menjelaskan bahwa cacing merupakan hewan yang tinggi kadar asam amino. Yakni suplemen alami yang berguna untuk membantu pertumbuhan hewan dan tumbuhan. “Saat ini cacing tidak hanya digunakan sebagai pakan burung dan umpan untuk memancing, ” terangnya.

    Terdapat berbagai produk yang bisa dihasilkan melalui cacing seperti pupuk cair dan suplemen untuk hewan ternak. Asam amino dalam cacing juga sangat membantu untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu contohnya, asam amino tersebut dapat digunakan pada tanaman ubi jalar. Asam amino yang didapat pada cacing dapat bekerja untuk menggemukan tanaman dan membantu mencegahnya dari hama.  

    Lebih lanjut, diskusi dilanjutkan oleh Faris Anggara Putra, salah satu pemilik konveksi dan apparel di Malang. Faris menyampaikan bahwa bisnis yang kali pertama digelutinya adalah bisnis konveksi. Konveksi ini bergerak di bidang produksi yang nantinya akan dijual langsung melalui bisnis apparel-nya. "Kami memberanikan diri untuk membuat apparel oleh produksi konveksi yang sama, " tuturnya.

    Meskipun sudah berada di bagian produksi cukup lama, namun kendala yang dihadapi dalam bisnisnya adalah pemasaran yang kurang maksimal. Faris menjelaskan bahwa melalui KKN ini diharapkan dapat membantu pemasaran konveksi dan apparel yang dimilikinya. Nantinya, peran mahasiswa dapat membantu bidang pemasaran dengan mengolaborasikan ilmu yang didapat melalui perkuliahan dengan di lapangan.

    Dalam kegiatan KKN Leadership dan Bisnis Mentoring ITS yang secara resmi dibuka, Kamis (28/7) lalu, ini melibatkan delapan mahasiswa. Yakni Syabella Rachmadiaocta Tataksmara, Fauziah Izzatun Nisa, Astra Savero Qomara, Agiga Zulfa Nadira, Hifzhanisya Dhia Hadyan, Hapsari Kinanthi Waluyo, Synthia Marshita, Rr Aulia Yasmine Puspa Hapsari. Rencananya, KKN ini akan dilaksanakan hingga bulan November mendatang, " tuturnya, Senin (1/8/2022).

    Terakhir, Arman berharap melalui KKN ini bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan relasi dalam bekerja sama membuat kelompok usaha. Selain itu, dari para pengusaha menjadi terbantu di bidang pemasaran dari masing-masing produknya. “Harapannya, KKN ini dapat mempersiapkan diri mahasiswa untuk masuk dunia kerja, ” tutupnya. (HUMAS ITS)

    Reporter : Regy Zaid Zakaria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Klaim Pendidikan Seksual dalam Konten Media...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polda Jatim Berhasil Ungkap 28 Kasus TPPO, 41 Tersangaka Diamankan

    Ikuti Kami