Fakultas Farmasi Fasilitasi Summer School Internasional AIPHE 2022

    Fakultas Farmasi Fasilitasi Summer School Internasional AIPHE 2022
    Sambutan dari Head of Regional Forum IV AIPHE Prof apt Junaidi Khotib MKes PhD (sumber: Istimewa)

    SURABAYA – The 3rd International Summer School, Association of Indonesian Pharmacy Higher Education (AIPHE) Year of 2022 resmi memukul gong pada Kamis (18/8/2022). Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) hadir sebagai tuan rumah dalam agenda tahunan AIPHE tersebut.  

    FF UNAIR menjadi host bersama tiga universitas lain, yakni Universitas Surabaya, Universitas Widya Mandala, serta Universitas Jember. Summer school tahun ini mengangkat tema The Soul of Jamu and Bromo Cultural Remedies.

    Head of Regional Forum IV AIPHE Prof apt Junaidi Khotib MKes PhD melaporkan bahwa summer school kali ini diikuti mahasiswa internasional dari berbagai kawasan. 

    “Agenda yang akan digelar selama dua minggu ini adalah bagian dari usaha AIPHE agar farmasi Indonesia dapat meraih standar dan rekognisi global, ” paparnya. 

    Summer School ini akan menghadirkan workshop,  practical class,  fieldwork, hingga kunjungan industri jamu di kawasan Tengger, Bromo. Semetara itu Chairman of AIPHE Prof Dr apt Daryono Hadi Tjahjono MScEng turut menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara.

    Prof Daryono menekankan peluang besar summer school sebagai media networking, pengembangan pengetahuan, komunikasi, bahasa, serta pengalaman praktis kefarmasian.  “Please enjoy!” sambut Prof Daryono.

    Sambutan dari Chairman of AIPHE Prof Dr apt Daryono Hadi Tjahjono MScEng (sumber: Istimewa)

    Usai sambutan tersebut, acara berlanjut dengan kuliah umum dari empat pembicara internasional. Mereka adalah Prof Daryono, Dr Ram Kumar Sahu dari India, Prof Dr Katsuyoshi Matsumahi dari Jepang, serta Assoc Prof Dr Kornkanok Ingkaninan dari Thailand.

    Summer school tahun ini sendiri hadir bersamaan dengan Airlangga Short Course Learning in Pharmaceutical Natural Product Use (Asclepius) 2022. Total terdapat 54 peserta yang berpartisipasi secara offline dan 1.373 peserta lain hadir secara online. 

    Mereka berasal dari Indonesia, Mesir, Malaysia, Afghanistan, Timor Leste, Bangladesh, Chia, Nigeria, Pakistan, Sierra Leone, Sudan, Tanzania, Turkmenistan, Yaman, Laos, Filipina, Iran, India, Kenya, Pakistan, Turki, hingga Uganda. (*)

    Penulis: Intang Arifia

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Polda Jatim Sikat Mafia Tanah Berkedok Dana...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Polda Jatim Berhasil Ungkap 28 Kasus TPPO, 41 Tersangaka Diamankan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami